Styrofoam kerap digunakan sebagai wadah makanan. Beberapa makanan dari rumah makan hingga makanan instan menggunakan styrofoam untuk tempat makanannya. Lantas apakah semua styrofoam aman? Bagaimana mengenali kemasan makanan styrofoam yang aman?
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda tahu tentang styrofoam yang tekah dirangkum :
1. Nama Merek Dagang
Sebenarnya styrofoam adalah merek dagang yang dimiliki oleh Dow Chemicals. Nama teknisnya adalah expanded polystyrene (EPS).
EPS mulanya ditemukan pada awal tahun 1940-an oleh Ray McIntire dari Dow Chemicals. McIntire menemukannya setelah melakukan percobaan dengan meniupkan gas ke dalam adonan panas PS.
Nah, pencampuran gelembung udara sehingga mengembang dan membuatnya menjadi ringan seperti busa, terciptalah EPS ini. Jadi styrofoam yang dikenal masyarakat merupakan varian polistirena/polystyrene (PS), yang mana 95 persen volumenya dipenuhi udara.
Materi ini sangat ringan, bahkan 30 kali lebih ringan daripada PS biasa.
2. Populer untuk Wadah Makanan
Sebenarnya styrofoam tidak hanya untuk pangan, namun juga untuk bahan pengemas lainnya. EPS populer digunakan untuk wadah pangan, karena bahannya ringan namun cukup kuat.
Selain itu EPS tidak memiliki sifat penghantar panas karena memiliki rongga udara yang tinggi. Itu alasannya ketika EPS digunakan untuk tempat kopi dan teh panas atau menyeduh mi instan, wadahnya masih bisa dipegang.
3. Seberapa Aman Styrofoam?
PS merupakan polimer dari monomer stiren. Saat PS atau EPS digunakan untuk pengemas pangan, residu stiren ini berpotensi lepas dan masuk dalam pangan. Itu makanya perlu dikendalikan dan dibatasi jumlahnya.
Tapi sebenarnya ada juga pangan yang mengandung monomer stiren dalam jumlah kecil padahal tidak terpapar EPS. Pangan alami itu misalnya telur dengan stiren 10 μg/kg dan stroberi dengan stiren 274 μg/kg.
Nah, terkait hal ini, nilai asupan harian yang diperbolehkan (acceptable daily intake (ADI) dan ditoleransikan (Tolerable daily intake (TDI)) monomer stiren adalah 0,46-12.0 mg/orang/hari. Ini ditetapkan Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) yang dibentuk oleh FAO/WHO setelah melakukan studi pada binatang peliharaan.
EPS diperbolehkan digunakan sebagai wadah pangan lantaran dari perkiraan asupan harian (EDI)monomer stiren di Eropa dan AS adalah 1-10μg/orang/hari. Artinya angka ini jauh lebih rendah dari batas aman yang ditetapkan.
4. Kebijakan Penggunaan Styrofoam di Indonesia
Pada 14 Juli 2009, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pernah menjelaskan sejauh ini tidak ada satu negara pun di dunia yang melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Hanya saja pelarangan di sejumlah negara berkaitan dengan masalah pencemaran lingkungan.
Soal kemasan pangan, diatur melalui Peraturan Kepala BPOM Nomor HK.03.1.23.07.11.6664 Tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPOM Nomor 16 Tahun 2014.
Dalam aturan disebutkan styrofoam boleh digunakan sebagai bahan pengemas pangan di Indonesia, namun harus mempunyai potensi migrasi stiren yang kecil, dengan batas maksimum 5.000 bpj (bpj adalah bagian per juta). Angka ini juga digunakan Food and Drug Administration (FDA) AS.
Di situs Unit Layanan Pengaduan Konsumen BPOM, ada penjelasan juga bahwa untuk kemasan yang berbahan polistiren busa atau styrofoam yang beredar di Indonesia, sudah diuji oleh BPOM dan menunjukkan hasil semuanya telah memenuhi syarat.
Jadi pada tahun 2009, Kepala BPOM menyatakan hasil pengujian terhadap 17 produk kemasan styrofoam seperti gelas, mangkok, kotak segi empat, lunch box, dan piring, yang terbuat dari styrofoam, termasuk kemasan produk mi instan, terbukti aman digunakan sebagai kemasan pangan.
"Berdasarkan data tersebut, makanan yang dikemas dengan kemasan polistiren busa aman untuk dikonsumsi, dengan persyaratan sebagai berikut: tidak digunakan untuk mengemas langsung (harus diberi alas plastik atau kertas nasi). Tidak digunakan untuk mewadahi makanan dengan kadar minyak tinggi dan dalam keadaan panas," begitu penjelasan ULPK BPOM.
Terkait penggunaan styrofoam, BPOM juga mewanti-wanti agar tidak menggunakan kemasan styrofoam dalam microwave. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tidak menggunakan kemasan styrofoam yang rusak atau berubah bentuk.
sumber : detik.com
0 Response to "Fakta-fakta Kemasan Makanan dengan Styrofoam yang Belum Banyak Diketahui,,,Anda Harus Tahu INI"
Posting Komentar